F Ilmu Komputer, Internet, dan Hack ~ Samsul Anwar

Selasa, 22 April 2014

Ilmu Komputer, Internet, dan Hack

Indonesia di era 1970an merupakan negara yang baru akan berkembang. Teknologi Informasi baru mulai diperkenalkan di Indonesia, serta didominasi oleh instansi Pemerintah seperti Pertamina dan Pemda DKI. Secara umum, daya beli masyarakat dan swasta nasional masih sangat lemah. Pada saat tersebut, sebuah instalasi komputer dapat berharga jutaan dollar, menempati ruangan yang besar, serta membutuhkan listrik dan pendinginan yang besar. Teknologi komunikasi data pada saat tersebut bekisar antara 50 - 300 baud.

Di lingkungan Universtas Indonesia (UI), Teknologi Informasi dirintis seorang dosen dari Fakultas Kedokteran, yaitu Indro S. Suwandi PhD (m. 1986). Almarhum setelah mendirikan Pusat Ilmu Komputer (PUSILKOM) UI pada tahun 1972 hanya dengan modal semangat dan idealisme. Almarhum, kemudian dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka yang memperkenalkan teknologi ini, baik di kalangan perguruan tinggi maupun industri. Ditahun tahun itu juga permintaan pemasangan dan penggunaan peralatan komputer semakin meningkat terutama pada instansi-instansi Pemerintah sehingga Pemerintah merasa perlu untuk mengadakan pengaturan pemanfaatan peralatan komputer dengan membentuk suatu badan yang dikenal dengan nama BAKOTAN (Badan Koordinasi Otomatisasi Administrasi Negara) pada tanggal 4 Juli 1969 yang berfungsi sebagai konsultan bagi instansi-instansi yang akan membeli atau menyewa peralatan komputer.
Sebagai konsekuensi dari penggunaan peralatan komputer adalah perlu disediakannya tenaga kerja yang mampu menangani tidak hanya peralatan komputernya tetapi juga seluruh faset yang terlibat di dalam pengelolaan komputerisasi. Pengetahuan yang diberikan dalam rangka penyediaan tenaga kerja itu adalah relatif terbatas. Ruang lingkup pendidikannya diarahkan kepada merek/tipe mesin yang bersangkutan.
Masalah komputerisasi dalam bidang pendidikan memasuki perguruan tinggi sebagai salah satu mata pelajarannya terutama pada Fakultas Teknik (Jurusan Teknik Elektro), Fakultas Ekonomi (Jurusan Manajemen). Kebanyakan materi yang diberikan adalah pengenalan komputer dan komputerisasi.
Pada tahun 1977 muncul pendidikan tinggi spesialisasi computer management di Jakarta di tingkat akademi yang bertujuan mendidik tenaga kerja manajerial dan mempunyai kemampuan teknis dalam bidang komputer dan komputerisasi dengan predikat Sarjana Muda Lengkap.
Pada tanggal 21-24 Oktober 1980 di Jakarta dilangsungkan Konferensi Komputer Regional Asia Tenggara SEARCC ’80 (South East Asia Regional Computer Conference 1980) di mana para pesertanya dari ASEAN, India, dan Hongkong. Di samping konferensi diadakan pameran mengenai peralatan komputer yang dipasarkan di Indonesia.
Akhir tahun 1981, Michael Sunggiardi memulai bisnis komputernya di Bogor. Awalnya ia hanya menjalankan bisnisnya tanpa niat yang serius. Dimulai dari hobby mengutak-atik barang elektronik, ia kemudian mempelajari teknik audio, televisi, videotape recorder (yang pada era 80-an merupakan alat hiburan yang cukup popular) hingga Compact Disc Player (CD Player), sehingga ia memiliki keterampilan teknis dalam bidang elektronika, dan kemudian mulai mengajar di sejumlah kursus computer dan kursus elektronik di Jakarta, sambil menyambi bisnis dan kuliahnya.
Tahun 1982 Michael mendirikan perusahaan PT Batutulis Graha Komputronika bersama 3 orang temannya di Jakarta dan Bogor. Mula-mula ia meletakkan komputer di toko buku milik ayahnya di Bogor, dan hal itu ternyata menarik perhatian sejumlah pelanggan. Karena para karyawan tidak paham mengenai computer, mereka mengundang penanya-penanya tadi untuk kembali hari sabtu dan mendapatkan penjelasan dari Michael mengenai computer dan cara pengoperasiannya. Hal ini berlanjut sampai tahun 1984-1985, ketika ia mulai memiliki staff yang membantunya menerangkan dan mengajari tentang computer.
Tahun 1986-an, Michael berangkat ke Amerika dan kemudian memperoleh sertifikasi di Ventura Publisher users di Santa Barbara sehingga dikenal sebagai one of the first Asian yang memiliki sertifikasi. Pada tahun yang sama, Michael mendirikan computer club/klub komputer Pangkalan PC yang ketika itu anggotanya mencapai 2.000 orang. Salah satunya adalah Izak Jeni, orang Indonesia yang membuat VoIP Free World Dial Up bersama Jeff Parvour di New York. Antara tahun 1995-1997 Izak mengubah program untuk soundcard menjadi VoIP (Voice over Internet Protocol), sehingga ia bisa berbicara (langsung) di komputer dengan ayahnya, almarhum Aldi Jeni di Jepang.
Kegiatan klub tersebut berjalan sampai tahun 1990. Saat yang bersamaan, pada tahun 1987, Michael juga membuka Klub yang sama di Bogor, sebagai cabang klub di Jakarta sekaligus untuk menopang bisnis komputernya disana. Menurutnya, klub tersebut bisa membantu edukasi dan market bisnisnya, karena dengan awareness klien, penggunaan komputer akan jauh lebih besar dan luas.

1 komentar: